Thursday, August 1, 2013







Sepertinya sudah lama sekali varius tidak membahas mengenai gitaris dan juga panduan belajar gitar di blogrevarius opinion ini. dulu sekitar 2 tahun lalu pernah varius menulis tentang Top 10 Best Gitaris Varius Choices yang menempatkan sang maestro Steve Vai pada posisi puncak. yah namanya juga opini. wajar jika ada yang tidak sependapat, namun saya sungguh senang dengan rentetan komentar yang datang pada post lawas itu.. ternyata sungguh banyak masukan dari para komentator anonim tentang siapa saja gitaris gitaris yang pantas di sebut sebagai gitaris terbaik dunia.

Kali ini Bagaimana kalau kita membahas mengenai 10 Gitaris Tercepat Dunia yang juga mengantongi gelar sebagai gitaris yang layak disebut sebagai gitaris terbaik dunia. mereka ini dipilih karena skill dan kecepatan mereka dalam memainkan solo gitar. umumnya mereka ini disebut sebagai Shredder. jadi mereka ini bisa kita sebut sebagaiThe World Best Guitar Shredder of All Time. Siapa sajakah mereka??

Kita Mulai dengan posisi 10 dulu ya dari top 10 Gitaris Tercepat Dunia

10. The Great Kat



The Great Kat merupakan nama panggung dari Katherine Thomas yang terkenal karena insterprestasinya dalam musik thrash metal dengan sedikit musik klasik. Kebanyakan dia bermain dengan gitar elektrik, tetapi kadang dia bermain biola. Faktanya Thomas adalah pelatih biola, lulusan dari Juilliard School dan sempat tur untuk bermain conventional classical music sebelum akhirnya menyebrang ke metal.Dia memang gila seperti yang terlihat.

9. John Petrucci



Salah satu inspirasi para pemain gitar. John lebih dikenal sebagai pendiri dan anggota dari progressive metal band Dream Theater. Dia telah memproduksi (bersama dengan Mike Portnoy) semua album Dream sejak release pertamanya pada tahun 1999 release, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory. Dia penulis lirik utama dalam band.

8. Buckethead



Dia dikenal karena selalu memakai topeng plastik putih dan memakai topi dari buket KFC. Dia merupakan komposer yang produktif, telah melepas 38 album solo dan mengerjakan lebih dari 50 album. Dia juga merupakan bintang tamu dalam 44 album dari berbagai artis berbeda. Dia mencampur musiknya secara beragam dan berbeda seperti thrash metal, funk, electronica, jazz, bluegrass dan avant-garde music.

7. Rusty Cooley



Rusty tidak puas sebagai pemain musik lokal dan mulai berkarir solo pada awal 1996. Dan saat ini dia khusus bermain dengan 7-string guitar. Debut album solo perdananya dimulai pada tahun 2003. Dan tidak diragukan lagi, dia merupakan salah satu pemain gitar tercepat di dunia.

6. Joe Stump



Teknik Joe Stump hampir sama dengan Yngwie Malmsteen’s, yaitu neo-classical metal. Dia juga telah merelease beberapa album dengan bandnya, Reign of Terror dan juga sebagai solo artis. Dia juga bermain sebagai lead guitar pada symphonic metal band HolyHell. Stump adalah seorang professional shredder, dan berdasarkan pemilihan pada majalah Guitar One dia menempati urutan ke 6 diantara daftar "Top 10 fastest shredders of all time".

5. Shawn Lane



Shawn Lane menjadi pemain gitar terkemuka dalam lingkungan gitaris underground dan bergabung dengan Black Oak Arkansas ketika berumur 14 tahun.

4. Paul Gilbert



Paul Gilbert lebih terkenal bersama Racer X, Mr. Big, and beberapa instrumental album yang dikeluarkan belakangan. Setelah keluar dari Mr. Big pada tahun 1997, Gilbert memulai merelease album solo. Dia juga bergabung dengan Joe Satriani dan John Petrucci pada G3 tour tahun 2007. Dia juga terkenal untuk alternate picking, string skipping technique, dan mendapatkan urutan ke 4 “Top Shredders of All Time” dari Majalah Guitar One.

3. Yngwie J.Malmsteen



Gitaris asal swedia yang juga merupakan seorang komposer, multi-instrumentalist, and pemimpin band. Malmsteen menjadi perhatian pada pertengahan tahun 1980 untuk pengaruh teknik gitarnya dan komposisi neo-classical metal compositions. Penjualan Empat albumnya dari tahun 1984 sampai 1988, Rising Force, Marching Out, Trilogy, and Odyssey, menempati urutan puncak dari top 100.

2. Chris Impelliteri



Lahir tanggal 10 Nopember 1964 in Connecticut. Berdasarkan majalah Guitar One Magazine, dia merupakan gitaris tercepat di dunia urutan ke dua.

1. Michael Angelo Batio



Di nobatkan sebagai sebagai gitaris nomor 1 tercepat di dunia. Batio juga terpilih sebagai “No. 1 Shredder of All Time” oleh Majalah Guitar One pada tahun 2003. Pada saat bersamaan di bulan april 2008 dia mendapat urutan pertama dari “Top 100 Greatest Metal Guitarists of All Time” oleh Majalah Guitar World dan salah satu dari “20 Greatest Shredders of All Time” oleh majalah Total Guitar Magazine. Wajar jika posisi no 1 ini jatuh ke tangan Michael Angelo Batio. karena dia adalah satu satunya manusia yang bisa bermain gitar di tangan kanan dan kiri sama baiknya. lihat saja bentuk gitar 4 necknya yang berbentuk X. Michael Angelo Batio juga mempunyai aksi panggung yang luar biasa dan amat sangat memukau. kecepatan, skill, tehnik dan semuanya. dia adalah dewa dari seluruh dewa gitar yang ada mungkin yah??

Loh?? Steve Vai kemana? Slash kok ngga masuk? Joe Satriani juga kemana?? Eric Clapton?? Tenang kalau eric clapton kan terkenal dengan julukan Slow Hand. jadi nggak mungkin masuk ke jajaran gitaris tercepat. lalu bagaimana dengan Herman li dari Dragon Force?? Sepertinya tidak lama lagi Herman Li akan menjadi salah satu gitaris terbaik dunia juga yah??


Santa Clara, California – Laporan penelitian Pew Research Center berjudul The World’s Muslims: Religion, Politics, and Society yang diterbitkan bulan lalu membuat heboh media Indonesia karena menyimpulkan bahwa 72 persen Muslim Indonesia, termasuk perempuan, lebih senang dengan penerapan syariat Islam. Penelitian ini menyurvei 1.880 orang di 19 provinsi.
Lalu, apa yang ditunjukkan survei ini?
Fakta bahwa sebagian besar warga Indonesia menginginkan penerapan syariat Islam tidak seharusnya menimbulkan keresahan, mengingat adanya perbedaan semantik dalam penggunaan istilah syariat di kalangan orang Indonesia. Hasil survei Pew ini tidak perlu dipandang sebagai pertanda bahwa masyarakat Indonesia setuju dengan apa yang sering kali distereotipkan sebagai sistem hukum yang menerapkan hukuman fisik yang keras (kisas), aturan busana Islam yang ketat dan meminggirkan non-Muslim.
Islam sebagai sebuah agama, sistem hukum, budaya dan gaya hidup bisa memiliki makna yang berbeda-beda bagi masing-masing orang. Definisi syaria menurut seseorang tidaklah sama dengan definisi orang lain, termasuk di kalangan para sarjana dan tokoh agama.
Istilah syariat seringkali dikaitkan dengan kesetaraan dan keadilan sosial, sebagaimana diungkapkan Amaney Jamal, penasihat khusus Pew Research dari Princeton University. Kata-kata bisa berbeda arti menurut orang yang berbeda. Syariat dalam bahasa Arab berarti “jalan”. Itu mirip dengan tao dalam bahasa Mandarin, yang juga berarti “jalan”. Namun, penggunaan kontemporer istilah syariat telah dikaitkan dengan hukum Islam, dan perkara halal-haram. Makna lain syariat berkaitan dengan keadilan sosial di kalangan orang-orang yang telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan berbagai lembaga negara.
Singkat kata, penelitian Pew Research harus dibaca dengan penuh kehati-hatian.
Syariat Islam di Indonesia dipandang melalui lensa tertentu. Misalnya, dalam sebuah skenario dengan tafsiran ketat terhadap aturan hukum Islam, non-Muslim dipandang sebagai warga kelas dua. Namun, pengkastaan seperti itu tidak terjadi di Indonesia dan menyalahi prinsip-prinsip Deklarasi HAM PBB, yang ikut ditandatangani oleh Indonesia.
Sebagian orang mungkin menunjuk Aceh, yang memiliki otonomi khusus, sebagai contoh dari apa yang orang Indonesia pahami sebagai syariat Islam, karena Aceh mengadopsi hukum Islam yang menuntut para perempuan berjilbab selain melarang alkohol dan judi serta menegakkan zakat. Meskipun non-Muslim di Aceh tidak dikenai keharusan mengikuti hukum Islam, sebagian merasa mereka tengah ditekan untuk mengikuti hukum ini. Namun, pandangan unik Aceh tidak sesuai dengan praktik di tempat-tempat lain di Indonesia, yang lebih sinkretik dan memilih untuk tidak mengikuti model Aceh.
Menurut Asghar Ali Engineer, sarjana Islam asal India, pengelompokan-pengelompokan tertentu (seperti Muslim dan non-Muslim) itu sifatnya kontekstual dan tidak lagi valid dalam konteks modern. Dalam sebuah artikel di Kantor Berita Common Ground ia secara khusus merujuk contoh perbudakan yang akhirnya dilarang dalam Quran, sembari menegaskan bahwa konsep demokrasi dan kewarganegaraan dewasa ini tidak ada padanannya dalam Quran. Intinya, argumennya mengungkapkan bahwa konsep-konsep tertentu yang dipahami menjadi bagian dari syariat Islam memiliki masa dan tempatnya sendiri yang tidak lagi relevan dalam konteks kontemporer. Pandangan serupa digaungkan oleh banyak sarjana dan tokoh agama di seluruh dunia.
Guru besar Boston University, Robert Hefner, menyatakan dalam buku terbitan 2011, Sharia Politics: Islamic Law and Society in the Modern World (Indiana University Press), bahwa di kalangan Muslim Indonesia, dukungan terhadap syariat Islam dan demokrasi sama-sama tinggi. Survei Pew Research juga menemukan bahwa 61 persen Muslim Indonesia lebih memilih demokrasi ketimbang otoritarianisme. Karena itu, syariat Islam dalam arti hukum Islam yang keras yang diterapkan oleh rezim otoriter tidak akan terjadi. Lebih masuk akal bila syariat itu bermakna “masyarakat yang baik dan adil” (baldatun tayibatun) dalam suatu negara demokrasi.
Sebagai negara berdaulat yang telah mengadopsi Deklarasi PBB tentang HAM dan kini dipandang sebagai bintang baru di antara negara-negara G20, sulit dipercaya kalau Indonesia akan menjadi negara teokrasi otoriter.
Semestinya makin banyak orang yang terdorong untuk mengkaji sisi baik dari Islam. Perdamaian dan kasih sayang diperlukan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, dan sepertinya inilah yang menjadi pendorong banyaknya Muslim Indonesia mendukung syariat Islam dalam jajak pendapat ini. [Jennie S. Bev]
###
* Jennie S. Bev adalah seorang penulis dan kolumnis. Ia menulis untuk “The Global Viewpoint” di Forbes Indonesia dan bagian editorial The Jakarta Post. Artikel ini ditulis untuk Kantor Berita Common Ground (CGNews).
Sumber: Kantor Berita Common Ground (CGNews), 14 Juni 2013, www.commongroundnews.org/index.php?lan=ba



Manusia hidup pasti mengalami berbagai permasalahan. Berbagai masalah dalam rumah tangga maupun pekerjaan pasti akan terus menerus mendera dan terasa berat jika tidak diimbangi dengan hal-hal yang menyenangkan.  Salah satu cara untuk menyeimbangkan diri dan membuat hidup terasa ringan adalah humor.
Mengapa tidak menyelipkan humor saat berhubungan dengan anak, pasangan, bos, rekan kerja, klien atau siapapun dalam hidup kita.  Jangan terlalu banyak.  Karena terlalu banyak akan mengurangi kesan serius, terutama jika berhubungan dengan pekerjaan.  Cukup sedikit humor di sana-sini akan membuat hidup terasa lebih menyenangkan.

Humor adalah alat yang memiliki kekuatan luar biasa untuk membuat suasana hati dan keadaan emosi menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesehatan kita (Paul E Mc Ghee, PhD)
Tidak hanya itu, penelitian membuktikan bahwa humor memberi banyak manfaat bagi orang yang melontarkannya, maupun orang-orang di sekitarnya.  Humor meningkatkan kebahagiaan dan membuat hubungan dengan sekeliling lebih dekat.  Humor juga berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan fisik, antara lain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan energi, menghilangkan rasa sakit dan melindungi seseorang terhadap stres.
Beberapa pengaruh positif humor antara lain :
  • Membuat tubuh, terutama otot-otot yang awalnya tegang menjadi lebih relaks.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh, karena mengurangi hormon yang muncul akibat stress yang berlebihan.  Hal ini dapat meningkatkan kekuatan tubuh melawan penyakit.
  • Tertawa dapat melepaskan hormon endorphin yang membuat tubuh merasa nyaman dan menghilangkan rasa sakit sementara.
  • Banyak tertawa karena humor dapat melindungi jantung, karena meningkatkan peredaran darah yang mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung dan masalah-masalah kardiovaskular lainnya.
  • Humor akan menghilangkan perasaan tegang, kemarahan dan kesedihan.
  • Humor membuat kita melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda.  Kita dapat melihat permasalahan dengan lebih realistis dan tidak terlalu menakutkan.
Beberapa cara untuk melihat sesuatu dari kaca mata humor dan menularkannya pada orang lain, antara lain:
  • Menertawakan diri sendiri.  Berpikir kontemplatif dapat dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan, yaitu melihat sisi humor dari berbagai kejadian yang Anda alami sendiri dan menertawakannya. Setelah itu bagilah kisah Anda pada orang-orang terdekat untuk melihat reaksi mereka.  Tentu Anda dapat menyaring kisah-kisah yang dapat dibagi bersama, atau yang kita simpan untuk diri sendiri dengan lebih bijaksana.
  • Setiap ditimpa suatu masalah, cobalah melihatnya dari kacamata humor.  Hal ini dapat merubah perspektif kita terhadap masalah yang ada.
  • Coba kelilingi diri Anda dengan pengingat yang dapat meningkatkan mood Anda kearah yang lebih positif dan menyenangkan.  Misalnya lengkapi wallpaper laptop kata-kata atau gambar yang lucu, pasang boneka yang imut di meja kerja Anda dengan tulisan yang menggemaskan, atau pasang foto-foto keluarga atau bersama teman-teman saat sedang melakukan hal yang menyenangkan bersama.
  • Terutama saat berhubungan dengan anak-anak, cobalah seimbangkan hal-hal yang serius dengan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama. Misalnya dengan sering-sering melontarkan humor, melakukan permainan yang menyenangkan bersama atau saling bergurau. Sehingga anak-anak dapat mengingat bahwa keluarganya adalah keluarga yang menyenangkan, dan tempat ‘pelarian’ yang aman jika mereka tertimpa suatu masalah di sekolah atau dimana saja.[esthi]


24 July 2013
Tanya :
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya pernah membaca sebuah tulisan yang mengangkat sebuah hadits yang isinya kurang lebih “Barangsiapa siapa yang menghafal Asmaul Husna maka akan dijamin masuk surga”.
Pertanyaan saya adalah, benarkah ada hadits seperti ini? Dan jika benar ada, bagaimana sebaiknya kita memahaminya?
Terima kasih atas jawaban ustadz.
Wassalam.
[M. Abrar via email]
Jawab :
Wa’alaikumussalam wr. wb,
Agaknya hadis yang Anda maksud itu adalah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim melalui Abu Hurairah ra. Dalam riwayat itu disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, 100 kurang satu, barang siapa ‘menghafalnya’ (Arab: أحصاها ahshâha), dia masuk surga.”
Kata ahshâ mengandung beberapa pengertian. Di antaranya, memang, ‘menghafal’. Tetapi tidak berhenti pada menghafal saja. Dalam kata ahshâ juga terkandung arti ‘memahami’ makna nama-nama Allah itu, sekaligus ‘meneladani’ sifat-sifat Allah itu dalam batas-batas kemanusiaan kita. Jika kita mengerti bahwa Allah itu bersifat Ar-Rahmân (Maha Pengasih) dan Ar-Rahîm (Maha Penyayang), misalnya, maka hendaknya kita juga saling mengasihi dan menyayangi sesama kita, bahkan sesama makhluk di dunia ini. Jika kita mengerti bahwa Allah bersifat atau memiliki nama Al-Ahad (Yang Maha Esa), maka hendaknya kita tidak pernah mengakui bahwa ada pihak lain yang memiliki kekuasaan setara dengan Allah. Jika kita mengerti bahwa Allah memiliki nama Al-‘Adl (Yang Mahaadil), maka kita pun seharusnya menegakkan keadilan walau terhadap diri kita dan kelompok kita sendiri. Dan begitu seterusnya.
Kata ahshâ juga mengandung pengertian kita berdoa dengan menyebut nama-nama Allah, sesuai dengan firman-Nya: Dan Allah memiliki al-asmâ’ al-husnâ (nama-nama yang terbaik) maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asmâ’ al-husnâ itu. (QS al-A’râf [7]: 180). Ketika kita memohon ampunan, kita sebut Yâ Ghaffâr (Wahai Allah Yang Maha Pengampun). Ketika kita memohon rezeki kita sebut Yâ Razzâq (Wahai Allah Yang Maha Pemberi rezeki). Dan begitu seterusnya.
Jadi, persoalannya bukan pada hadis itu, melainkan lebih pada pemahaman kita yang terlalu harfiah.
Untuk masuk surga tidak sesederhana itu. Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar? Demikian kurang lebih makna firman Allah dalam QS Ali Imran [3]: 142. Untuk masuk surga perlu jihad dalam artinya yang luas dan juga perlu kesabaran, juga dalam artinya yang luas.
Wallahu a’lam.
[M Arifin - Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur'an]