Friday, March 16, 2012

10 Alasan Wanita Selingkuh —


— Selingkuh bukan hanya milik kaum pria, wanita pun banyak yang berselingkuh walaupun prosentasenya lebih sedikit dari laki-laki. Dari hasil survey diketahui sekitar 14% istri dan 22% suami di kota-kota besar melakukan perselingkuhan.

Mengapa wanita berselingkuh? Apakah untuk balas dendam? Ataukah ada alasan yang lain? Kalau di artikel sebelumnya, kita sudah tahu 15 alasan mengapa pria senang selingkuh, sekarang kita akan membahas 10 alasan mengapa wanita selingkuh.

Mari kita ulas satu per satu :

1. Balas Dendam

Pepatah lama menyebutkan bahwa pria dapat menahan marah sampai 40 tahun tapi tidak bisa menahan rindu walau sedetik, sebaliknya wanita, mereka dapat menahan rindu mereka sampai 40 tahun tapi tidak akan mampu menahan amarah walau sedetik.

Ketika mengetahui suami atau pacar selingkuh, sakit yang dirasakan sang wanita sangat tak tertahankan. Meski beberapa orang bisa bersabar tapi banyak juga wanita yang merasa harus membalas dendam karena diselingkuhi.

Jika suami punya Wanita Idaman Lain (WIL) maka sang istri punya Pria Idaman Lain. Setimpal bukan? Barangkali begitu pikiran mereka. Walaupun demikian, dari survey diketahui bahwa rata-rata istri pemilik Pria Idaman Lain, umumnya adalah wanita dominan dalam keluarga.

2. Strategi Aman

Putus sebelum dapat pacar baru kadang membuat wanita gelisah. Seperti cowok, wanita pun punya ego yang harus dipertahankan. Selingkuh adalah cara aman mendapatkan pacar baru jika suatu saat hubungan dengan kekasih yang sekarang tidak bisa dipertahankan lagi.

3. Mencari Yang Terbaik

Beberapa wanita cantik dan menjadi rebutan banyak pria kadang bingung menentukan pilihan. Banyak yang datang menyatakan cinta tapi selalu mendapatkan cinta yang palsu. Hal ini membuat mereka lebih selektif memilih lelaki. Bahkan jika sudah punya pacar sekali pun tidak membuat mereka menutup mata bagi pria-pria lain.

4. Bosan

Bukan hanya cowok yang merasa bosan. Cewek-cewek pun bisa bosan dengan hubungan yang monoton. Jika dalam hubungan yang monoton tersebut ada pria lain yang bisa membuat hidup mereka lebih rame, maka selingkuh bisa jadi pilihan alternatif bagi mereka.

5. Kurang Intim

Istri yang selingkuh biasanya karena kurang intim dengan suami. Intim bukan sekedar seks tapi kedekatan emosional dan kedalaman hubungan.

Barangkali karena kesibukan sehingga benih-benih cinta yang mempertemukan menjadi hambar. Hubungan yang dulu mesra kini berjarak. Kaku dan menjengkelkan. Ada komunikasi yang tertahan. Maka untuk mengisi waktu dan melepas beban kadang istri berselingkuh dengan pria lain.

6. Merasa Tidak Dihargai

Di anggap tidak ada atau sehari-hari hanya dicuekin saja membuat wanita berpikir mencari pria lain sebagai kekasih. Begitu juga dalam rumah tangga. Apabila istri sudah merasa dirinya lebih mirip pembantu dari pada istri, ditambah dengan suami yang lebih sering ngumpul dengan teman-teman dari pada bersantai di rumah bersama istri. Maka dalam situasi seperti itu, para istri biasanya berpikir mencari perhatian dari yang lain.

7. Marah

Hati-hati dengan wanita yang marah. Jika sudah merasa disakiti kadang wanita menjadi gelap mata dan mulai mengambil langkah-langkah mengamankan diri. Jika belum menikah, berselingkuh dengan pria lain mungkin salah satu cara mengobati kemarahan.

8. Kurang Sex

Siapa bilang wanita tidak butuh sex. Seks adalah kebutuhan setiap orang, pria maupun wanita. Beberapa wanita menuntut seks yang teratur dari suami, masalahnya adalah jika suami menderita ejakulasi dini atau paling parah menderita impotensi maka dalam beberapa kasus sang istri akan mencari selingkuhan di luar. Kasus seperti ini biasanya hanya terjadi dalam keluarga yang memang sudah tidak harmonis.

9. Hanya Iseng Aja

Seperti pria, wanitapun kadang pengen mencoba hal-hal baru. Apalagi jika cowok selingkuhannya itu termasuk tampan atau tajir.

10. Ekonomi

Ingat, masalah ekonomi adalah penyebab nomor satu perceraian. Dalam hubungan rumah tangga suami yang lemah ekonomi dan malas akan membuat istri yang cantik berpaling ke laki-laki lain. Begitu juga halnya dalam hubungan pacaran. Kadang karena materi, seorang wanita mulai berselingkuh. Mengira hidup bisa lebih bahagia jika bersama laki-laki yang lebih kaya.

Dari 10 alasan mengapa wanita selingkuh di atas dapat kita ketahui bahwa ego wanita yang harus disembuhkan bukan libidonya. Tanda-tanda si dia selingkuh bisa terlihat dari gerak-geriknya yang tidak biasa.

Komunikasi teratur dan tetap menunjukkan rasa sayang adalah salah satu cara memelihara cinta dalam hati masing-masing pasangan. Dengan meninggalkan ego dan menunjukkan kasih maka hubungan akan bisa dipertahankan. Jadi jangan berikan istri atau pacar anda alasan untuk berselingkuh, dekati mereka dengan kasih sayang. (wartanews.com)

Baca Selengkapnya : http://www.iniunik.web.id/2011/05/10-alasan-wanita-selingkuh.html#ixzz1pHSHZuhh



Melakukan evaluasi diri adalah salah satu cara untuk menyiasati berbagai permasalahan dalam hidup kita, agar kita dapat hidup bahagia. Coba perhatikan sekeliling Anda, apakah Anda sudah melupakan hal-hal yang dulu membuat Anda bahagia. Telusuri satu persatu hal yang mampu membangkitkan semangat hidup Anda kembali!
Di bawah ini adalah 12 rahasia untuk hidup bahagia:
1. Ubah Situasi. Hidup itu penuh pilihan. Jika Anda merasa mentok menghadapi suatu masalah, jangan langsung memvisualisasikan ‘jalan buntu’ di depan Anda. Segera ubah situasi. Cari cara untuk dapatkan solusinya. Misalnya, jika beban kerja Anda rasakan sudah melewati batas, cobalah mencari kemungkinan untuk mendelegasikan sebagian pekerjaan Anda kepada orang lain
2. Jangan bosan belajar, membuat perubahan dan meminta maaf.Anda tidak pernah terlalu tua untuk berbuat baik. Ingatlah, jika hari ini Anda berbuat baik, Anda akan mendapatkan imbalannya di lain hari. Setiap hari berarti! .





3. Terima apa yang tidak bisa diubah.
 Stres bisa terjadi setiap saat. Misalnya, ketika sedang melakukan pekerjaan menumpuk dan dikejar waktu, tiba-tiba lampu padam, dan komputer tidak bisa digunakan. Dari pada meratapi masalah, lebih baik Anda menerima apa yang terjadi serta berpikir positif bahwa suatu saat lampu akan hidup kembali. Gunakan waktu tersebut untuk beristirahat, misalnya. Rasa panik hanya akan menuntun Anda ke arah stress yang berkebihan.
4. Cara Anda mengelola stres menentukan kualitas hidup Anda.Coba ikuti kegiatan sosial. Penelitian mengungkapkan bahwa menjadi relawan memberi manfaat yang sangat besar bagi ketenangan jiwa seseorang.
5. Manjakan diri. Stres memiliki ‘kontribusi’ yang cukup besar dalam kondisi kesehatan seseorang. Siasati stres dengan memberikan ‘jeda’ pada aktivitas harian Anda. Mulailah memanjakan diri, dengan melakukan relaksasi untuk menenangkan pikiran. Hargai dan perhatikan diri Anda.
6. Lenyapkan rasa cemas. Kadangkala, kita sering mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Padahal, mungkin saja 80% dari apa yang Anda cemaskan belum tentu terjadi. Jadi, jangan teralu cepat meramal sesuatu hal buruk akan terjadi pada Anda. Bebaskan pikiran kita dari kecemasan yang tak beralasan!
7. Ungkapkan kebahagiaan Anda.Biasakan berbicara dengan kata-kata yang membangkitkan rasa gembira dan sikap positif. Kata-kata bisa mempengaruhi emosi dan sikap Anda, sehingga situasi ini bisa memacu semangat Anda.
8. Satu senyuman membuat hidup Anda bersemangat. Jadi tersenyumlah. Orang lain yang melihat Anda, pasti akan ikut bahagia.


9.Rasa cinta itu menyembuhkan. Tebarkan kasih sayang Anda ke semua orang yang Anda cintai. Bina huhungan dengan orang-orang terdekat yang dapat membuat Anda bahagia. Rasa bahagia itu menular. Maka carilah orang-orang yang bisa menularkan rasa bahagia itu kepada Anda.
10.Yakin pada diri sendiri. Berhenti berharap pada orang lain. Kebahagiaan tidak bergantung pada orang lain, tetapi ada dalam diri Anda sendiri.
11. Realisasikan impian Anda. Mimpi adalah faktor pemicu yang bisa menjadi titik awal dari masa depan yang lebih cerah dan bahagia!Banyak orang sukses yang memulai usahanya dengan mimpi yang besar!
12. Asah spiritualitas. Banyaklah berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan untuk menjernihkan pikiran Anda.sumber http://pojokearashi.wordpress.com 

Biografi Roma Irama

Roma Irama
Roma Irama
Nama asli:
Raden Oma Irama
Nama beken:
Rhoma Irama
Lahir:
Tasikmalaya, 11 Desember 1946
Ayah:
Raden Burdah Anggawirya
Ibu:
Tuti Juariah
Isteri:
Ricca Rachim (11 April 1959)
Pendidikan:
SD Kibono Manggarai Jakarta
SMP Negeri XV Jakarta
SMA Negeri VIII Jakarta (sampai kelas II)
SMA PSKD Jakarta
St Joseph Solo
SMA 17 Agustus Tebet Jakarta
Fakultas Sospol Universitas 17 Agustus
Album:
Berkelana (1978)
Rupiah (1978)
Begadang (1978)
Hak Asasi (1977)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Joget (1975)
Ke Bina Ria (1974)
Filmografi:
Oma Irama Penasaran (1976)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Darah Muda (1977)
Rhoma Irama Berkelana I (1978)
Rhoma Irama Berkelana II (1978)
Begadang (1978)
Raja Dangdut (1978)
Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979)
Perjuangan dan Doa (1980)
Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
Badai Diawal Bahagia (1981)
Pengabdian (1984)
Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
Menggapai Matahari I (1986)
Menggapai Matahari II (1986)
Nada-nada Rindu (1987)
Bunga Desa (1988)
Jaka Swara (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Takbir Biru (1993)
Alamat:
Jalan Pondok Jaya VI/14, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Telepon: 62-21-7192571
E-mail:
ricca_rachim@yahoo.com
Rhoma Irama
Revolusi Si Raja Dangdut
Rhoma Irama adalah seorang revolusioner dalam dunia musik Indonesia. Demikianlah komentar seorang sosiolog AS dalam tesisnya berjudul Rhoma Irama and the Dangdut Style: Aspect of Contemporary Indonesia Popular Culture, 1985. Komentar ini tidaklah berlebihan mengingat “Raja Dangdut” yang mencanangkan semboyan Voice of Moslem pada 13 Oktober 1973 ini menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik melayu serta melakukan improvisasi atas syair, lirik, kostum dan penampilan di atas panggung.
Pengalamannya menyanyikan lagu-lagu India sewaktu masih sekolah dasar, lagu-lagu pop dan rock Barat hingga akhir 1960-an lalu beralih ke musik Melayu, menjadikan lagu dan musik yang dibawakannya di atas panggung lebih dinamis, melodis dan menarik.
Kehidupannya tidak jauh dari terpaan gosip dan komentar pro dan kontra terhadap berbagai sikap yang diambilnya. Katakan saja, fenomena goyangan Inul yang dikecamnya dan dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Bahkan belum lama ini, sekitar bulan Mei 2003 lalu, ia digosipkan menjalin hubungan ‘istimewa’ dengan artis dangdut, Lely Angraeni (Angel). Menanggapi hal itu, Sang Raja Dangdut yang sudah puluhan tahun merajai belantara dunia artis tetap tenang memberikan penjelasan kepada masyarakat perihal gosip tersebut.
Pria ‘ningrat’ kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini merupakan putra kedua dari empat belas bersaudara, delapan laki-laki dan enam perempuan (delapan saudara kandung, empat saudara seibu dan dua saudara bawaan dari ayah tirinya).
Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya, seorang komandan gerilyawan Garuda Putih, memberinya nama ‘Irama’ karena bersimpati terhadap grup sandiwara Irama Baru asal Jakarta yang pernah diundangnya untuk menghibur pasukannya di Tasikmalaya. Sebelum pindah ke Tasikmalaya, keluarganya tinggal di Jakarta dan di kota inilah kakaknya, Haji Benny Muharam dilahirkan.
Setelah beberapa tahun tinggal di Tasikmalaya, keluarganya termasuk kakaknya, Haji Benny Muharam, dan adik-adiknya, Handi dan Ance, pindah lagi ke Jakarta lalu tinggal di Jalan Cicarawa, Bukit Duri, kemudian pindah ke Bukit Duri Tanjakan. Di sinilah mereka menghabiskan masa remaja sampai tahun 1971 lalu pindah lagi ke Tebet.
Semenjak kecil Rhoma sudah terlihat bakat seninya. Tangisannya terhenti setiap kali ibundanya, Tuti Juariah menyenandungkan lagu-lagu. Masuk kelas nol, ia sudah mulai menyukai lagu. Minatnya pada lagu semakin besar ketika masuk sekolah dasar. Menginjak kelas 2 SD, ia sudah bisa membawakan lagu-lagu Barat dan India dengan baik. Ia suka menyanyikan lagu No Other Love, kesayangan ibunya, dan lagu Mera Bilye Buchariajaya yang dinyanyikan oleh Lata Maagiskar. Selain itu, ia juga menikmati lagu-lagu Timur Tengah yang dinyanyikan Umm Kaltsum.
Bakat musiknya mungkin berasal dari ayahnya yang fasih memainkan seruling dan menyanyikan lagu-lagu Cianjuran, sebuah kesenian khas Sunda. Selain itu, pamannya yang bernama Arifin Ganda suka mengajarinya lagu-lagu Jepang ketika Rhoma masih kecil.
Karena usia Rhoma dengan kakaknya Benny tidak berbeda jauh, mereka selalu kompak dan pergi berdua-duaan. Berbeda dengan kakaknya yang lebih sering malas ikut mengaji di surau atau rumah kyai, Rhoma selalu mengikuti pengajian dengan tekun. Setiap kali ayah ibunya bertanya apakah kakaknya ikut mengaji, Rhoma selalu menjawab ya. Ke sekolahpun mereka berangkat bersama-sama. Dengan berboncengan sepeda, keduanya berangkat dan pulang ke sekolah di SD Kibono, Manggarai.
Di bangku SD, bakat menyanyi Rhoma semakin kelihatan. Rhoma adalah murid yang paling rajin bila disuruh maju ke depan kelas untuk menyanyi. Dan uniknya, Rhoma tidak sama dengan murid-murid lain yang suka malu-malu di depan kelas. Rhoma menyanyi dengan suara keras hingga terdengar sampai ke kelas-kelas lain. Perhatian murid-murid semakin besar karena Rhoma tidak menyanyikan lagu anak-anak atau lagu kebangsaan, melainkan lagu-lagu India.
Bakatnya sebagai penyanyi mendapat perhatian penyanyi senior, Bing Slamet karena melihat penampilan Rhoma yang mengesankan ketika menyanyikan sebuah lagu Barat dalam acara pesta di sekolahnya. Suatu hari ketika Rhoma masih duduk di kelas 4, Bing membawanya tampil dalam sebuah show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di Manggarai. Ini merupakan pengalaman yang membanggakan bagi Rhoma.
Sejak itu, meski belum berpikir untuk menjadi penyanyi, Rhoma sudah tidak terpisahkan lagi dari musik. Dengan usaha sendiri, ia belajar memainkan gitar hingga mahir. Karena saking tergila-gilanya dengan gitar, Rhoma sering membuat ibunya marah besar. Setiap kali ia pulang sekolah, yang pertama dia cari adalah gitar. Begitu pula setiap kali ia keluar rumah, gitar hampir selalu ia bawa.
Pernah suatu kali, ibunya menyuruh Rhoma menjaga adiknya, tetapi Rhoma lebih suka memilih bermain gitar. Akibat ulahnya itu, ibunya merampas gitarnya lalu melemparkannya ke arah pohon jambu hingga pecah. Kejadian itu membuat sedih Rhoma karena gitar adalah teman nomor satu baginya.
Dalam perkembangannya dalam mendalami musik, Rhoma mulai menyadari bahwa meskipun ayah dan ibunya – pasangan berdarah ningrat – adalah penggemar musik, mereka tetap menganggap dunia musik bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan atau dijadikan sebuah profesi. Ibunya sering meneriakkan ‘berisik’ setiap kali ia menyanyi dan beranggapan bahwa musik akan menghambat sekolahnya. Kenyataan ini membuat bakat musik Rhoma justru semakin berkembang dari luar rumah karena di dalam rumah ia kurang mendapat dukungan.
Sewaktu Rhoma masih kelas 5 SD tahun 1958, ayahnya meninggal dunia. Sang ayah meninggalkan delapan anak, yaitu, Benny, Rhoma, Handi, Ance, Dedi, Eni, Herry, dan Yayang. Ketika kakaknya, Benny masih duduk di kelas 1 SMP, ibunya menikah lagi dengan seorang perwira ABRI, Raden Soma Wijaya, yang masih ada hubungan famili dan juga berdarah ningrat. Ayah tirinya ini membawa dua anak dari istrinya yang terdahulu dan setelah menikah dengan Ibu Rhoma, sang ibu melahirkan dua anak lagi.
Ketika ayah kandungnya masih hidup, suasana di rumahnya feodal. Sehari-hari ayah dan ibunya berbicara dengan bahasa Belanda. Segalanya harus serba teratur dan menggunakan tata krama tertentu. Para pembantu harus memanggil anak-anak dengan sebutan Den (raden). Anak-anak harus tidur siang dan makan bersama-sama. Ayahnya juga tak segan-segan menghukum mereka dengan pukulan jika dianggap melakukan kesalahan, misalnya bermain hujan atau membolos sekolah.
Keadaan keluarga Rhoma di Tebet waktu itu memang tergolong cukup kaya bila dibandingkan dengan masyarakat sekitar. Rumahnya mentereng dan mereka memiliki beberapa mobil seperti Impala, mobil yang tergolong mewah di zaman itu. Rhoma juga selalu berpakaian bagus dan mahal.
Namun, suasana feodal itu tidak lagi kental setelah ayah tiri-nya hadir di tengah-tengah keluarga mereka. Bahkan dari ayah tiri inilah, di samping pamannya, Rhoma mendapat ‘angin’ untuk menyalurkan bakat musiknya. Secara bertahap ayah tirinya membelikan alat-alat musik akustik berupa gitar, bongo, dan sebagainya.
Dunia Rhoma di masa kanak-kanak rupanya bukan hanya dunia musik. Rhoma juga suka adu jotos dengan anak-anak lain. Lingkungan pergaulannya ketika itu tergolong keras. Anak-anak saat itu cenderung mengelompok dalam geng, dan satu geng dengan geng lainnya saling bermusuhan, atau setidaknya saling bersaing. Dengan demikian, perkelahian antar geng sering tak terhindarkan.
Di Bukitduri tempat tinggalnya, hampir setiap kampung di daerah itu terdapat geng (kelompok anak muda). Di Bukitduri ada BBC (Bukit Duri Boys Club), di Kenari ada Kenari Boys, Cobra Boys, dan sebagainya. Dari Bukitduri Puteran, dan dari Manggarai banyak anak muda yang bergabung dengan Geng Cobra. Geng-geng ini saling bermusuhan sehingga keributan selalu hampir terjadi setiap kali mereka bertemu.
Satu hal yang cukup menonjol pada diri Rhoma adalah teman-temannya hampir selalu menjadikan Rhoma sebagai pemimpin. Tentu saja, bila gengnya bentrok dengan geng lain, Rhomalah yang diharapkan tampil paling depan, untuk berkelahi. Meskipun pernah menang beberapa kali, Rhoma juga sering mengalami babak belur, bahkan pernah luka cukup parah karena dikeroyok 15 anak di daerah Megaria.
Ketika ia masuk SMP, tempat-tempat berlatih silat semakin marak. Tetapi, bagi Rhoma, ilmu bela diri nasional ini tidaklah asing, karena sejak kecil ia sudah mendapat latihan dari ayahnya dan beberapa guru silat lainnya. Rhoma pernah belajar silat Cingkrik (paduan silat Betawi dan Cimande) pada Pak Rohimin di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Rhoma juga pernah belajar silat Sigundel di Jalan talang, selain beberapa ilmu silat yang lain. Bila terjadi perkelahian antar geng, para anggota geng saling menjajal ilmu silat yang telah mereka pelajari.
Karena kebandelannya itulah maka Rhoma beberapa kali harus tinggal kelas, sehingga karena malu maka ia acapkali berpindah sekolah. Kelas Tiga SMP dijalaninya di Medan. Ketika itu ia dititipkan di rumah pamannya. Tapi, tak berapa lama kemudian ia sudah pindah lagi ke SMP Negeri XV Jakarta.
Kenakalan Rhoma terus berlanjut hingga bangku SMA. Sewaktu bersekolah di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman-temannya yang sudah menunggunya di luar. Kegandrungannya pada musik dan berkelahi di luar dan dalam sekolah membuatnya acapkali keluar masuk sekolah SMA. Selain di SMA Negeri VIII Jakarta, ia juga pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, St Joseph di Solo, dan akhirnya ia menetap di SMA 17 Agustus Tebet, Jakarta, tak jauh dari rumahnya.
Di masa SMA lah Rhoma sempat melewati masa-masa sangat pahit. Ia terpaksa menjadi pengamen di jalanan Kota Solo. Di sana dia ditampung di rumah seorang pengamen bernama Mas Gito. Sebenarnya, sebelum ‘terdampar’ di Solo, ia berniat hendak belajar agama di Pesantren Tebuireng Jombang. Namun, karena tidak membeli karcis, Rhoma, Benny kakaknya, dan tiga orang temannya, Daeng, Umar, dan Haris harus main kucing-kucingan dengan kondektur selama dalam perjalanan. Daripada terus gelisah karena takut ketahuan lalu diturunkan di tempat sepi, mereka akhirnya memilih turun di Stasiun Tugu Jogja. Dari Jogja, mereka naik kereta lagi menuju Solo.
Di Solo, Rhoma melanjutkan sekolahnya di SMA St. Joseph. Biaya sekolah diperolehnya dari mengamen dan menjual beberapa potong pakaian yang dibawanya dari Jakarta. Namun, karena di Solo sekolahnya tidak lulus, Rhoma harus pulang ke Jakarta dan melanjutkan sekolah di SMA 17 Agustus sampai akhirnya lulus tahun 1964. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Sosial Politik Universitas 17 Agustus, tapi hanya bertahan satu tahun karena ketertarikan Rhoma kepada dunia musik sudah terlampau besar.
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Tahun 1972, ia menikahi Veronica yang kemudian memberinya tiga orang anak, Debby (31), Fikri (27) dan Romy (26). Tetapi sayang, Rhoma akhirnya bercerai dengan Veronica bulan Mei 1985 setelah sekitar setahun sebelumnya Rhoma menikahi Ricca Rachim – partner-nya dalam beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia, Camellia, Cinta Segitiga, Melodi Cinta, Pengabdian, Pengorbanan, dan Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi Rhoma sebagai istri.
Kesuksesannya di dunia musik dan dunia seni peran membuat Rhoma sempat mendirikan perusahaan film Rhoma Irama Film Production yang berhasil memproduksi film, di antaranya Perjuangan dan Doa (1980) serta Cinta Kembar (1984).
Kini, Rhoma yang biasa dipanggil Pak Haji ini, banyak mengisi waktunya dengan berdakwah baik lewat musik maupun ceramah-ceramah di televisi hingga ke penjuru nusantara. Dengan semangat dan gaya khasnya, Rhoma yang menjadikan grup Soneta sebagai Sound of Moslem terus giat meluaskan syiar agama.

   sumber     http://pojokearashi.wordpress.com